Minggu, 16 September 2012

Radio Penerima VHF


BAB I
  PENDAHULUAN
1.1.         Latar BelakangPada tahun 1864,James Clerk Maxwell halus menunjukkan hubungan antara dua jenis kekerasan, tanpa diduga melibatkan kecepatan cahaya. James Clark Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik yang cepat mempengaruhi antara medan listrik dan menyebar dengan kecepatan cahaya. Maxwell benar menduga bahwa sebenarnya cahaya seperti gelombang, itu pada dasarnya merupakan fenomena elektromagnetik, dan dengan persamaannya ini membuka jalan untuk pemahaman yang lebih jauh dalam optik, ilmu cahaya. Dia lebih jauh menunjukkan bahwa listrik dan medan magnet bepergian melalui ruang, dalam bentuk gelombang, pada kecepatan 3×108m/s. Dengan demikian, dia berpendapat bahwa cahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik. James Clerk Maxwell memprediksi adannomena listrik, penemuan gelombang radio. Dari hubungan ini muncul gagasan bahwa fenomena listrik, penemuan gelombang Einstein.Heinrich Rudolf Hertz adalah seorang fisikawan Jerman yang memperjelas dan memperluas teori elektromagnetik cahaya yang telah di ajukan oleh Maxwell. Dia adalah seorang pertama yang memuaskan adanya gelombang elektromagnetik dengan membangun sebuah alat untuk menghasilkan dan mendeteksi VHF 1.2.         Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah :1.      Mengetahui secara mendalam tentang Radio penerima VHF
2.      Mengoptimalkan pemanfaatan radio penerima VHF sebagai media komunikasi
3.      Mengetahui penggunaan di dalam kehidupan sehari-hari
   
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Radio Penerima VHF                             Very High Frequency atau biasa disebut dengan frekuensi VHF digunakan pada radio komunikasi jarak dekat. Dalam hal ini gelombang radio yang dipancarkan secara garis besar lurus sehingga transmisi yang diterima atau dikirim akan terhambat. Komunikasi jenis ini menggunakan frekuensi kerja VHF (30-300Mhz).
Pada umumnya yang menggunakan VHF adala siaran radio FM, siaran televisi, pemancar telepon genggam darat (darurat, bisnis, dan militer), komunikasi jauh dengan modem radio, radio amatir, komunikadi laut, komunikasi kendali lalu lintas udara dan sistem navigasi udara (misalnya VOR, DME, dan ILS).Penggunaan VHF digunakan pada alat pada radio penerima sub bagian tertentu dari pita VHF memiliki penggunaan yang sama di seluruh dunia. Beberapa negara menggunakan rincian seperti di bawah ini:·         108-118 Mhz: navigasi udara beacon VOR dan lokalisasi
·         118-137 Mhz: Airband untuk kontrol lalu lintas udara, AM
·         121,5 Mhz : frekuensi darurat
Radio penerima VHF juga banyak digunakan pada alat-alat dibawah ini:1.      Rangkaian Pemancar TV sederhana
Fungsi pemancar TV adalah mengubah gambar dan suara menjadi gelombang elektromagnetik yang akan ditangkap oleh penerima televisi. Pada dasarnya sebuah pemancar televisi terdiri atas pemancar video dan pemancar audio secara terpisah. Kedua pemancar ini masing-masing unruk program gambar dan program suara.
 2.2. Rangkaian dalam Penerima VHF2.2.1.Antena
                                                          Gambar 1.Antena
30 watt amplifier skematis memberikan peningkatan daya yang sesuai dengan input dari 4 watt sampai 6 watt. Rangkaian ini dirancang untuk menutupi 88-108MHz Band Broadcast FM. Namun, sirkuit yang sangat stabil di tempat saya dan memberikan output yang bersih-melalui tujuh (7) elemen Butter-worth low-pass filter. Inti dari rangkaian tersebut adalah 2SC1946A VHF RF transistor daya. Transistor yang khusus dirancang untuk beroperasi pada frekuensi hingga 175 MHz, dengan hasil yang sangat baik.. Penguat arus dapat lebih dari 5 amp. Semua kumparan terbuat dari kawat 16gauge laminasi (atau kawat tembaga Perak bisa melakukan yang terbaik) dan RFC dapat dari inti toroida HF (seperti terlihat pada gambar) atau 6 lubang ferit bead.C3 dan R1 bentuk rangkaian snubber sedangkan R2 dan C6 mencegah penguat dari diri osilasi di VHF, kadang-kadang perlu menambahkan 180 ohm secara paralel dengan L7.That akan menyebabkan penguat untuk mengusir VHF di inginkan sehingga mengurangi tingkat palsu.   2.2.2. Penguat RFPenguat daya  RF dirancang untuk dioperasikan pada frekuensi  (Fc ) 100 MHz, dengan daya keluaran  (Pout ) 1000 mW pada tegangan  (VCC ) 12 V. Pada bagian input dan output, sebelum dan sesudah output terdapat sebuah capacitor (C2 dan C4) yang dipasang secara seri, fungsi dari capacitor ini disebut sebagai kopling karena berfungsi untuk menyalurkan transmisi, atau sebagai sambungan, sifat dasar dari kapasitor adalah menahan arus dc dan meloloskan arus AC, dengan adanya capasitor pada input dan outpun rangkaian maka dapat memfilter arus dc sehingga benar – benar arus AC yang masuk.
Pada kaki basis dialiri arus yang cukup untuk mengaktifkan kerja dari transistor, arus IB yang cukup besar juga akan mengakibatkan arus yang melalui IC juga cukup sangat besar, karena sesuai persamaan IE = IC + IB sedangkan IE ≈ IC , akibat arus yang besar tersebut transistor akan cepat panas dan jika hal ini tetap dibiarkan maka transistor dapat rusak, untuk menanggulangi hal ini maka pada kaki emitor diberi resistor (R2), resistor ini mengakibatkan Vce­ semakin turun sehingga suhu di transistor dapat ditahan untuk tidak naik, dengan cara ini suhu di transistor masih diambang toleransi yang tidak merusak transistor, R2 juga sering disebut sebagai pengendali suhu pada rangkaian penguat kelas A.                                 Gambar 2.Penguat RF
 2.2.3. Band Pass                                         Gambar 3.Band pass            Rangkaian band pass filter digunakan untuk meloloskan sinyal diantara 2 frekwensi. Rangkaian ini terdiri dari dua rangkaian yaitu rangkaian low pass filter dan high pass filter. Keluaran dari band pass filter berupa sinyal frekwensi. Perhitungan untuk Band Pass Filter terdiri dari dua bagian diantaranya : 1. Low Pass Filter (LPF) :f = 1/(2phi R1 C)A = (R1 + R2)/R32. High Pass Filter (HPF) :f = 1/(2phi (R1 R2 C1 C2)^1/2) 2.2.4. Mixer.                                             
                                                                        Gambar 4.MixerBerfungsi sebagai pencampur frekuensi tinggi dari pemancar dan osilator lokal menjadi frekuensi menengah (Intermediet Frequency /IF).Gelombang TV yang diterima TV dicampur dengan output osilator lokal dengan menggunakan pencampur (mixer) dan diubah menjadi sinyal IF (Intermediate) gambar yang mempunyai frekuensi sama dengan selisih kedua frekuensi. Fungsinya mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya dua (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over baru ke power amplifier dan akhirnya ke speaker2.2.5. Penguat IF                                                            Gambar 5.Penguat IFBerfungsi sebagai penguat sinyal suara yang termodulasi  gelombang FM 5,5 MHz yang kemudian diumpankan ke detector dimana sebelum masuk ke begian detector terlebih dahulu difilter dengan frekuensi kerja 5,5 MHz, sehingga selain frekuensi gelombang 5,5 FM,  maka akan ditahan dan melewatkan sinyal suara saja. Sinyal menengah IF merupakan selisih antara sinyal osilator lokal (fo) dan sinyal siaran (fs) dapat ditulis secara matematis (fo-fs). Pemilihan ini dilakukan dengan pemasanan filter LC dari trafo IFT1 dan kapasitor. Sinyal keluaran dari tuner diteruskan ke penguat tertala IF untuk dikuatkan sehinga menghasilkan amplitudo yang cukup untuk dideteksi. Penguat tertala artinya penguat yang dapat memberikan penguatan maksimum pada frekuensi tertentu, untuk mencapai frekuensi tertentu tersebut disediakan rangkaian penala L variable, C berupa trafo IFT2, IFT3 dan kapasitor. Disini digunakan penguat IF tertala dua tingkat dimaksudkan untuk mencapai penguatan yang besar disamping lebar bidang datar respon frekuensi yang cukup lebar.
2.2.6.Demodulator FM                                                         
                        Prinsip kerjanya adalah memisahkan sinyal informasi dari sinyal yang termodulasi, hanya saja dalam hal ini demodulator FM bekerja dengan memulihkan frekuensi sinyal informasi yang sebelumnya menjadi satu dengan sinyal pembawa dengan frekuensi yang diubah-ubah sesuai dengan harga perubahan amplitudo menjadi sinyal informasi yang sama dengan sinyal aslinya.
2.2.7. Demodulator AM                                                         
                                                                        Gambar 7.Demodulator AMTeknik deteksi atau demodulasi AM bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu deteksi snkron dan deteksi asinkron. Deteksi sinkron memerlukan elemen non-linear atau elemen yang bervariasi terhadap waktu, yang disinkronisasi dengan frekuensi carrier input. Dalam deteksi asinkron, tidak diperlukan sinkronisasi dengan frekuensi carrier.Dioda bekerja sebagai suatu perata (rectifier) dan dapat dianggap sebagai sebuah saklar yang tertutup (ON) bila tegangan masukan positif, sehingga memungkinkan kapasitor C untuk mengisi muatannya hingga puncak dari masukan RF. Selama setengah periode RF yang negatif, dioda akan “terbuka” (OFF), tetapi kapasitor akan mempertahankan muatan yang diterima sebelum itu, sehingga tegangan keluaran tetap pada nilai positif puncak dari RF. Memang akan ada sedikit penglepasan muatan (discharge) dari C, yang menimbulkan suatu ombak RF (RF ripple) pada bentuk gelombang keluaran, yang harus dihilangkan dengan filter.2.2.8. Osilator Ideal                                 
                                                                        Gambar 8.Osilator ideal            Osilator Hartley seperti pada gambar diatas banyak digunakan pada rangkaian penerima radio AM dan FM. Frekuensi resonansi ditentukan oleh harga  T1  dan C1 . Kapasitor  C2 berfungsi sebagai penggandeng AC ke basis  Q1. Tegangan panjar Q1  diberikan oleh resistor  R2 dan  R1 . Kapasitor  C4 sebagai penggandeng variasi tegangan kolektor dengan bagian bawah T1 . Kumparan penarik RF (  L1 ) menahan AC agar tidak ke pencatu daya.  L1 juga berfungsi sebagai beban rangkaian.  Q1  adalah dari tipe n-p-n dengan konfigurasi emitor bersama.
Saat daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif dari sumber lewat R1 ke emitor. Kolektor dan basis keduanya dihubungkan ke bagian positif dari Vcc . Ini akan memberikan panjar maju pada emitor-basis dan panjar mundur pada kolektor. Pada awalnya IE , IB dan IC mengalir lewat Q1 . Dengan IC mengalir lewat L1 , tegangan kolektor mengalami penurunan. Tegangan ke arah negative ini diberikan pada bagian bawah T1 oleh kapasitor C4 . Ini mengakibatkan arus mengalir pada kumparan bawah. Elektromagnet akan membesar di sekitar kumparan. Ini akan memotong kumparan bagian atas dan memberikan tegangan positif mengisi kapasitor C1 . Tegangan ini juga diberikan pada Q1  melalui C2 .  Q1  akhirnya sampai pada titik jenuh dan mengakibatkan tidak terjadinya perubahan pada  VC . Medan dibagian bawah T1 akan dengan cepat habis dan mengakibatkan terjadinya perubahan polaritas tegangan pada bagian atas. Keping C1  bagian atas sekarang menjadi negative sedangkan bagian bawah menjadi positif.
Muatan C1  yang telah terakumulasi akan mulai dilucuti melalui  T1  melalui proses rangkaian tangki. Tegangan negatif pada bagian atas C1  menyebabkan Q1 berubah ke negatif menuju cutoff. Selanjutnya ini akan mengakibatkan  VC membesar dengan cepat. Tegangan ke arah positif kemudian ditransfer ke bagian bawah T1  oleh C4 , memberikan balikan. Tegangan ini akan tertambahkan pada tegangan C 1. Perubahan pada VC  berangsur-angsur berhenti, dan tidak ada tegangan yang dibalikkan melalui C4 . C1 telah sepenuhnya terlucuti. Medan magnet di bagian bawah L1 kemudian menghilang. C1 kemudian termuati lagi, dengan bagian bawah berpolaritas positif dan bagian atas negatif. Q1 kemudian berkonduksi lagi. Proses ini akan berulang terus.  Rangkaian tangki menghasilkan gelombang kontinu dimana hilangnya isi tangki dipenuhi lagi melalui balikan. 2.2.9. Loudspeaker                                               
                                                                        Gambar 9.Loudspeaker                                    Output gelombang sinus, setelah beberapa pengaturan amplitudo diperoleh dengan P1, akan dikirim ke perangkat di bawah pengukuran melalui sebuah resistor. Sebuah penawaran yang diatur diperlukan untuk mendapatkan gelombang keluaran yang stabil. D1 dan D2 memperkuat IC1 untuk memberikan output 6.2V bukan 5V. Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang meggubah kode sinyal elektronik, dalam penyimpan kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Pengeras suara adalah sebuah teknologi menakjubkan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita, namun sebenarnya pengeras suara hanyalah sebuah alat yang sederhana
 
                                                                                     BAB III
                                      DIAGRAM BLOK RADIO PENERIMA VHF 3.1.Diagram Blok Penerima VHF                 
 Antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop  radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.Antena penerima VHF dapat saja untuk menerima signal UHF dan sebaliknya, namun Gain antenanya akan sangat mengecil dari yang seharusnya. Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan.                             Penguat RF merupakan perangkat yang berfungsi memperkuat sinyalfrekuensi tinggi yang dihasilkan osilator RF dan diterima oleh antena untuk dipancarkan. Penguat RF yang ideal harus menunjukkan tingkat perolehan daya yangtinggi, gambaran noise yang rendah, stabilitas dinamis yang baik, admitansi pindah baliknya rendah sehingga antena akan terisolasikan dari osilator, danselektivitas yangcukup untuk mencegah masuknya frekuensi IF, frekuensi bayangan, dan frekuensi-frekuensi lainnya. Pada penguat RF, rangkaian yang umum digunakan adalah penguatkelas A dan Kelas C. Secara umum, penguat RF lengkap terdiri dari tiga buahtingkatan, yaitu buffer, driver, dan final.1.
A.    Buffer Buffer merupakan blok rangkaian yang berfungsi sebagai penyangga atau penyaring sinyal masukan (input) agar sesuai dengan karakteristik kerja penguat.Buffer merupakan penguat tingkat satu dengan daya output yang kecil.Buffer merupakan suatu rangkaian penguat yang mempunyai impedansi input tinggi danimpedansi output rendah. Impedansi input tinggi berarti pembebanan yang rendahdari tingkat sebelumnya. Jika buffer tidak digunakan, maka transfer daya daritingkat sebelumnya ke tingkat selanjutnya tidak akan maksimum. Penguat buffer umumnya mempunyai daya output maksimum 0,5 watt.B.           Driver
Driver merupakan penguat tingkat dua yang juga merupakan rangkaiankendali dari penguat RF. Rangkaian penguat pada driver akan menentukan daya pada rangkaian final. Rangkaian penguat driver ini mempunyai daya output yanglebih besar dari rangkaian buffer. Penguat driver umumnya mempunyai dayaoutput maksimum 5 watt, rangkaian penguatnya dikatakan rangkaian penguatsinyal menengah atau daya sedang.C.     Final
Final merupakan penguat tingkat akhir. Rangkaian penguat finalmenentukan daya output secara keseluruhan dari penguat RF. Rangkaian final ini merupakan penguat tingkat akhir yang dihubungkan ke antena pemancar.Komponen penguat dari rangkaian final ini mempunyai daya yang tinggi.Filter Band Pass hanya melewatkan sebuah pita frekuensi saja seraya memperlemah semua frekuensi di luar pita itu. Pengertian lain dari Band Pass Filter adalah filter yang melewatkan suatu range frekuensi. Dalam perancangannya diperhitungkan nilai Q(faktor mutu) Dengan:
Q = faktor mutu fo = frekuensi cutoff B = lebar pita frekuensi Gambar Band Pass Filter seperti berikut ini :
Jenis filter ini memiliki tegangan keluaran maksimum pada satu frekuensi tertentu yang disebut dengan frekuensi resonansi (ωr) Jika frekuensinya berubah dari frekuensi resonansi maka tegangan keluarannya turun, ada satu frekuensi diatas frekuensi resonansi (ωr) dan satu dibawah (ωr) dimana gainnya tetap 0,707 Ar. Frekuensi ini diberi tanda (ωh) frekuensi cutoff atas dan (ωl) frekuensi cutoff bawah. Pita frekuensi antara (ωh) dan (ωl) adalah bandwidth(B).Mixer audio adalah salah satu bagian penting di dalam sistem  reproduksi sinyal audio. Mixer berfungsi untuk mencampurkan dua atau lebih sinyal audio menjadi satu sinyal audio yang mengandung semua sinyal yang dicampurkan tersebut.Pada audio mixer analog proses pencampuran sinyal suara dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan potensiometer yang bertindak sebagai peredam atau attenuator pada setiap jalur sinyal yang akan dicampurkan dan diikuti oleh rangkaian penjumlah (summing Circuit).
Kekurangan pada  audio mixer analog adalah apabila semua sinyal input pada saat yang sama sedang  maksimum, maka sinyal pencampuran nya akan menjadi besar sehingga terjadi distorsi akibat clipping, clipping adalah  kondisi sinyal yang terpotong akibat amplitudo yang terlalu besar.Berbeda halnya  dengan metoda pencampuran sinyal suara yang dilakukan oleh audio mixer digital, sinyal yang digabungkan merupakan hasil sampling.
Sinyal sampling digabungkan menggunakan metoda multiplexing. “ Sampling adalah suatu proses untuk mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal diskrit agar kompatibel dengan format digital yang diperlukan oleh komputer atau mikroprosesor ”. Dalam pengambilan sampel diperlukan saklar yang dikendalikan oleh pengatur waktu (timing circuit) yang terdiri atas komponen-komponen digital. Untuk dapat mengamati setiap perubahan yang terjadi pada sebuah sinyal analog (dalam hal ini perubahan level amplitudo), dapat diamati dengan dua cara yaitu secara kontinu atau pada waktu- waktu tertentu saja. Proses ini dikenal sebagai metode sampling dan hasilnya disebut sinyal sample.
Penguat IF dalam komunikasi dan rekayasa elektronik, sebuah frekuensi antara (IF) adalah frekuensi yang frekuensi pembawa digeser sebagai langkah menengah dalam transmisi atau penerimaan. [1] frekuensi menengah dibuat dengan mencampur sinyal pembawa dengan sinyal osilator lokal dalam proses yang disebut heterodyning, menghasilkan sinyal pada frekuensi perbedaan atau mengalahkan. Frekuensi intermediate yang digunakan dalam penerima radio superheterodyne, di mana sinyal masuk digeser ke IF untuk amplifikasi sebelum deteksi akhir ini dilakukan. Konversi ke frekuensi menengah berguna karena beberapa alasan. Ketika beberapa tahapan filter yang digunakan, mereka semua dapat diatur untuk frekuensi yang tetap, yang membuat mereka lebih mudah untuk membangun dan menyempurnakan. Transistor frekuensi yang lebih rendah umumnya memiliki keuntungan yang lebih tinggi sehingga tahap lebih sedikit diperlukan. Lebih mudah untuk membuat filter tajam selektif pada frekuensi tetap yang lebih rendah. Mungkin ada tahap seperti beberapa frekuensi menengah pada penerima superheterodyne, dua atau tiga tahap disebut konversi ganda atau triple.isi.Frekuensi antara (IF) yang dihasilkan dengan mencampur frekuensi radio yang diterima (RF) sinyal dengan osilator lokal (LO) frekuensi. Frekuensi intermediate digunakan untuk tiga alasan umum. Alasan pertama untuk menggunakan IF, pada penerima yang dapat disetel ke frekuensi yang berbeda, adalah untuk mengkonversi frekuensi yang berbeda dari stasiun ke frekuensi yang umum untuk diproses. Sulit untuk membangun amplifier, filter, dan detektor yang dapat disetel ke frekuensi yang berbeda, tapi mudah untuk membangun osilator merdu. Penerima superheterodyne mendengarkan frekuensi yang berbeda dengan mengatur frekuensi dari osilator lokal pada tahap input, dan pengolahan semua setelah itu dilakukan pada frekuensi tetap sama, Tanpa menggunakan IF, semua filter yang rumit dan detektor di sebuah radio atau televisi harus disetel serempak setiap kali frekuensi ini diubah, seperti yang diperlukan dalam penerima frekuensi radioawaldisetel.
Konversi ke frekuensi menengah bawah mungkin menawarkan keuntungan di mana perangkat penguat yang tersedia memiliki gain frekuensi atas membatasi sebanding dengan frekuensi yang digunakan. Sebuah rendah jika mungkin menawarkan keuntungan yang lebih tinggi per tahap dari d
Konversi ke frekuensi menengah bawah mungkin menawarkan keuntungan di mana perangkat penguat yang tersedia memiliki gain frekuensi atas membatasi sebanding dengan frekuensi yang digunakan. Sebuah rendah jika mungkin menawarkan keuntungan yang lebih tinggi per tahap dari diperbolehkan di RF.
 Alasan utama untuk menggunakan frekuensi menengah adalah untuk meningkatkan selektivitas frekuensi.Dalam rangkaian komunikasi, tugas yang sangat umum adalah untuk memisahkan atau mengambil sinyal atau komponen dari sinyal yang berdekatan di frekuensi. Hal ini disebut penyaringan. Beberapa contoh, mengambil sebuah stasiun radio di antara beberapa yang dekat di frekuensi, atau penggalian subcarrier chrominance dari sinyal TV. Dengan semua teknik penyaringan yang dikenal bandwidth filter meningkat secara proporsional dengan frekuensi. Jadi bandwidth yang sempit dan selektivitas lebih dapat dicapai dengan mengubah sinyal ke yang lebih rendah IF dan melakukan penyaringan pada frekuensi tersebutDemodulator FM secara umum setiap demodulator FM berfungsi mengkonversi setiap perubahan   frekuensi menjadi tegangan dengan distorsi seminimal mungkin. Untuk itu, setiap demodulator/diskriminator/detektor FM, secara teori, harus memiliki karakteristik kerja yang linier antara tegangan dengan frekuensi. Ada banyak pilihan rangkaian detektor FM, diantaranya adalah: Slope Detektor, Diskriminator Foster-Seeley, Ratio Detector, Detektor Kuadratur dan PLL. Namun hanya Detektor Kuadratur saja yang akan dibahas di sini karena rangkaian ini sangat sederhana dan praktis sehingga paling banyak digunakan sebagai rangkaian de-modulasi sinyal FM. Komponen inti dari detektor kuadratur adalah XOR-Gate yang berfungsi sebagai detektor fasa.Gambar (a) Simbol XOR-Gate (b) Bentuk sinyal input-output (c) Karakteristik detektor fasa XOR-GateDari gambar (b) terlihat bahwa tegangan output XOR-Gate akan sama dengan “1” (sama dengan VDD) bila kedua inputnya sama dan akan berharga “0” bila kedua inputnya berbeda, sedangkan ketika kedua inputnya berbeda fasa maka XOR-Gate akan menghasilkan deretan pulsa-pulsa “1” dan “0”. Output berupa deretan pulsa-pulsa inilah yang sering disebut dengan tegangan error.Ada hal menarik pada XOR-Gate ini, yaitu pada saat kedua inputnya berbeda fasa 90°. Ketika hal ini terjadi maka tegangan output rata-ratanya akan sama dengan ½ VDD (duty cycle = 50%). Pada saat itu pula frekuensi dari dereten pulsa-pulsa ini menjadi 2 kali lipat dari frekuensi inputnya (gambar b). Deretan pulsa dengan frekuensi harmonik ke-2 ini nantinya dapat dengan mudah dibuang dengan menggunakan low pass filter (LPF). Sifat XOR-Gate yang seperti ini kemudian dimanfaatkan sebagai detektor FM.Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley tersusun dari dua buah induktor yang disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal. Kelebihan osilator hartley adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah kapasitor variabel pada komponen kapasitornya. Selain itu amplitudo output osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.Tegangan sikap grid (grid bias) yaitu tegangan searah yang mempersiapkan tabung pada titik kerja. Dihasilkan oleh kapasitor Cg dan tahanan Rg. Karena tak diperlukan sumber tegangan tambahan maka cara memberi sikap atau bias dengan cara self bias. Kapasitor bias dimuati pada saat arus grid, kapasitor Cg melalui Rg. Tetapan waktu Rg-Cg harus bisa mempertahankan gelombang tersebut supaya tidak segera turun sampai terjadi arus grid pada gelombang berikutnya, sehingga Cg kembali termuati. Hubungan ini Rg-Cg dapat dianggap sebagai filter pada penyearah ( rectifier ) dimana diodanya tersusum oleh grid dan katodanya dari tabung trioda atau dioda p-n emiter dan basis dari transistor.Frekuensi osilasi yang terjadi dalam rangkaian osilator hartley adalah :C = kapasitorL = induktorfres = frekuensi osilasiDiskriminator digunakan untuk analisis sinyal analog atau digital, antara lain, untuk demodulasi sinyal termodulasi frekuensi (FM) sinyal. Isi  Sebuah diskriminator FM mengubah modulasi frekuensi (FM) ke dalam modulasi amplitudo (AM) atau modulasi lebar pulsa (PWM), yang kemudian didemodulasi. The diskriminator FM dijelaskan tidak satunya cara untuk demodulasi FM, masih ada di sebelah Koinzidenzdemodulator dan demodulator PLL. Demodulasi PLL juga kadang-kadang disebut sebagai diskriminator, meskipun mereka memiliki prinsip kerja yang berbeda. Juga Koinzidenzdemodulator ini kadang-kadang disebut Koinzidenzdiskriminator dan bagian lain dari diskriminator fase (lihat di bawah) disebut sebagai demodulator fase. Quadrature. Diagram diskriminator faseTegangan termodulasi diterapkan melalui kapasitor kopling Ck untuk keran pusat kumparan L2 (lihat diagram). Pada saat yang sama dalam kumparan L2 menginduksi tegangan yang bervariasi dengan dua tegangan setengah dihasilkan sekali DC dan ditambahkan sekali arah yang berlawanan. Sirkuit yang sesuai untuk kurangi diperbaiki oleh tegangan dioda pada R1 dan R2 pada frekuensi menengah ke nol. Frekuensi perubahan pada tegangan ini tidak sama. Hasilnya adalah frekuensi rendah dari tegangan modulasi sebanding dengan output.Seluruh proses sebelum demodulasi yang berhubungan dengan konversi frekuensi dalam fase dan akhirnya menjadi sebuah modulasi amplitudo.Penerapan diskriminator fase di FM yang lebih tua banyak dan penerima TV untuk demodulasi dan AFC generasi kontrol tegangan.Rasio Detektor menyediakan rasio dari deviasi frekuensi relatif dari sinyal sirkuit resonan tergantung nya. Hal ini terkait dengan diskriminator fase didirikan, dioda yang terhubung dalam arah yang berlawanan dan tegangan diperbaiki menambahkan. Tegangan output dengan dia antara dua resistor dan kapasitor dihapus antara keduanya. Bukan Ck kapasitor ada kumparan ketiga antara keran pusat L2 dan pusat antara kedua kapasitor.Loudspeaker pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker dari sinyal elektrik dan dirubahnya kembali menjadi getaran untuk menggetarkan udara untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang diterima getarannya oleh mikrofon, yang direkam dan dikodekan pada pita magnetik (tape), kepingan CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih.DiafragmaSebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket.Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.MagnetProses spaker coil bergerak, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai berikut. Elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara. Sinyal audio elektrik juga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan amplitudo dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan amplitudo dari gelombag suara diproduksi oleh diafragma.Speaker tradisional memproduksi suara dengan cara mendorong dan menarik elektromagnet yang menyerang cone yang fleksibel. Walaupun drivers pada dasarnya memiliki konsep yang sama, namun ukuran dan kekuatan yang dimiliki berbeda-beda. Tipe-tipe dasar drivers antara lain : woofers, tweeter, dan midrange.Woofers merupakan tipe drivers yang paling besar yang dirancang untuk menghasilkan suara dengan frekuensi rendah frekuensi suara 500 Hz kebawah. Sedangkan midrange, mampu menghasilan jarak frekuensi yang berada di tengah-tengah spektrum suara frekuensi 500 sampai frekuensi 4 KHz.
                                             
      BAB IV        RANGKAIAN KESELURUHAN RADIO PENERIMA VHF
4.1. Rangkaian  Radio Penerima VHF pada Televisi                          
       
Fungsi penerima TV adalah mengubah gambar dan suara menjadi gelombang elektromagnetik yang akan ditangkap oleh penerima televisi. Pada dasarnya sebuah penerima televisi terdiri atas pemancar video dan pemancar audio secara terpisah. Kedua penerima ini masing-masing untuk program gambar dan program suara. Walaupun demikian kedua gelombang tersebut dipancarkan melalui satu sistem antena penerima.Rangkaian penerima TV sederhana  menggunakan modulasi  suara negatif   dan modulasi PAL video. Ini cocok untuk negara yang menggunakan sistem TV B dan G.Frekuensi penerima VHF dan terletak dalam rentang VLF pada saluran TV,namun pesawat ini belum diuji pada frekuensi UHF. Sinyal suara dimodulasi mengandung 5,5-6MHz dengan tuning C5.  Penerima ini bekerja di frekuensi VHF antara 54 dan 216MHz dan karena itu hanya kompatibel dengan negara-negara menggunakan Sistem Pal B dan Sistem G.Untuk menganalisa perbedaan kebutuhan daya terima antara penerima VHF dengan UHF dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan propagasi gelombang pada “free space” ataupun menggunakan chart/ grafik propagasi yang disusun oleh CCIR serta dengan memegang variabel-variabel tertentu dalam kondisi yang sama. Pada kesempatan ini marilah kita lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus propagasi gelombang pada “free space” dengan variabel-variabel yang dipegang tetap yaitu sebagai berikut :1.      Jarak penerima dengan penerima = 20 Km
2.      Antara  penerima tidak ada halangan/ obstacle dan ketinggian antena penerima tidak diperhitungkan
3.      Frekwensi VHF = 200Mhz dan UHF = 500Mhz
4.      Pfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -30dBm/Z = 50Ohm
5.      Pfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm
6.      Gant = Gain antena = 10dB
Gelombang TV adalah gelombang elektromagnetik yang sangat kompleks. Hal inidisebabkan oleh kenyataan bahwa gelombang TV mengandung informasi tidak hanya suara, tetapi juga informasi dalam bentuk gambar. Oleh karena itu, gelombang TV terdiriatas :
1.  Gelombang “blanking”, yang berfungsi menghaspus berkas elektron pada saat “retrace” pada proses “scanning” sebuah gambar.2.  Gelombang sinkronisasi vertikal dan horizontal, yang berfungsi mensinkronkan proses scanning dalam arah vertikal dan horizontal.3. Gelombang AM, yang berfungsi membawa informasi gambar.
4. Gelombang FM, yang berfungsi membawa informasi suara.
 Jadi sinyal suara dikirimkan dalam bentuk modulasi FM, sedangkan gambar dalam bentuk modulasi AM. Oleh karena itu, suara yang dibawa oleh gelombang TV cenderung lebih tahan terhadap gangguan kelistrikan alam, sedangkan gambar lebih mudah terganggu. Disamping itu, karena gelombang TV mengandung gelombang FM, maka agar siaran TV dapat diterima di tempat-tempat yang jauh biasanya diperlukan pesawat penerima ulang (relay) disekitar tempat-tempat tersebut. Dan lebih dari itu, untuk memperoleh penerimaan siaran yang sangat baik, biasanya dibantu oleh satelit buatan  yang dapat menangkap dan memancarkan ulang siaran TV tersebut.Fluktuasi arus listrik atau tegangan listrik yang sesuai dengan variasi intensitas cahaya biasa disebut sinyal video (video signal). Frekuensi dari sinyal video ini berkisar antara 30 Hz sampai 4 MHz, bervariasi sesuai dengan isi gambar.
Pulsa-pulsa sinkronisasi adalah getaran-getaran energi listrik yang dibangkitkan oleh osilator pada statsion penerima televisi.
                                                            
    
BAB V
 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan                             Very High Frequency atau biasa disebut dengan frekuensi VHF digunakan pada radio komunikasi jarak dekat. Dalam hal ini gelombang radio yang dipancarkan secara garis besar lurus sehingga transmisi yang diterima atau dikirim akan terhambat. Komunikasi jenis ini menggunakan frekuensi kerja VHF (30-300Mhz).
          Rangkaian dalam Penerima VHF ada :
1.      Antena
2.      Penguat RF
3.      Mixer
4.      Band Pass Filter
5.      Penguat IF
6.      Penguat AF
7.      Demodulator AM
8.      Demodulator FM
9.      Osilator Ideal (osilator hartley)
10.  Loudspeaker
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar